Jaringan syaraf tiruan sering digunakan juga dalam bidang kecerdasan buatan. Lalu kalau begitu apa bedanya jaringan syaraf tiruan dengan kecerdasan buatan ?
Kecerdasan buatan bertujuan untuk membuat sebuah mesin dapat mengerjakan suatu pekerjaan layaknya seperti manusia. Nah itu berarti kita harus bisa membuat mesin itu berfikir, menyelesaikan suatu masalah layaknya manusia. Jaringan syaraf tiruan ini adalah salah satu algoritma berpikirnya dari kecerdasan buatan.
Menurut seorang ahli jaringan syaraf tiruan bernama Haykin S. Jaringan syaraf tiruan itu seperti sebuah processor yang dapat menyimpan pengetahuan dan pengalaman sehingga processor ini dapat bekerja menyerupai otak manusia yang dapat beradaptasi dengan masalah.
Jadi , jaringan Syaraf Tiruan dapat disimpulkan merupakan metode/algoritma yang dapat membuat komputer mempunyai otak pintar seperti manusia yang bisa beradaptasi terhadap masalah.
Sejarah :
1943 : Waffen McCulloh dan Walter Pitss merancang model matematis dari sel-sel otak
1949 : Hebb menyatakan informasi dapat disimpan dalam koneksi-koneksi antar neuron
1958 : Rosenblatt mengembangkan konsep dasar tentang perceptron untuk klasifikasi pola
1982 : Kohonen mengembangkan metode jaringan syaraf buatan unsupervised learning
1982 : Hopfield mengembangkan jaringan syaraf reccurent untuk menyimpan informasi
Bagaimana Jaringan Syaraf Tiruan Bekerja ?
Ada tiga paradigma bagaimana jaringan syaraf tiruan dapat berfikir dan beradaptasi terhadap suatu masalah, tiga paradigma tersebut adalah :
- Supervised Learning
- Unsupervised Learning
- Reinforced Learning
Supervised Learning (pembelajaran terawasi) adalah metode pembelajaran yang menyimpulkan pemetaan data dengan membandingkan ketidaksesuaian pemetaan data saat ini (yang mengandung knowledge saat ini) dengan pemetaan data sebelumnya (yang mengandung knowledge sebelumnya)
Unsuperviced Larning (pembelajaran tidak terawasi) adalah metode pembelajaran yang mengelompokkan unit-unit yang hampir sama dalam area tertentu. Metode ini biasa digunakan untuk pengklasifikasian pola
Reinforced Learning adalah metode yang membuat system (system) dapat belajar dari keputusan yang diambil sebelumnya dengan cara memberikan reward setiap kali system melakukan sustu hal yang benar. Dengan pemberian reward ini system akan mencari hall apa yang harus dilakukan agar mendaptkan lebih banyak lagi reward, sehingga system dapat terus berkembang. System (learner) dibiarkan belajar sendiri dengan lingkungan, ketika system bermain berdasarkan rule maka akan diberi reward, ketika tidak akan diberi punishment.
Sebelum menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan kita harus mempertimbangkan tiga hal yaitu :
- Model apa yang akan kita gunakan ?
- Algoritma belajar apa yang akan kita gunakan
- Bagaimana caranya agar JST tahan terhadap masalah
Manfaat Jaringan Syaraf Tiruan
Dalam kehidupan sehari-hari jaringan syaraf tiruan digunakan dalam aplikasi yang berkaitan dengan hal-hal berikut :
- Identifikasi dan control : Kontrol kendaraan, Natural Resiurces Management
- Pengambil Keputusan dalam Video Gambe : Chess, Poker, Backgammon
- Pengenal Pola : Radar, Pengenal Wajah, Pengenal Objek
- Diagnosa Medis untuk mendeteksi penyakit kanker
My blog
My Campus